Thursday, January 28, 2010

Dapat kita ketahui bahwa malaikat adalah makhluk yang membawa kebaikan, dan kebaikan saja. Sedangkan iblis dan setan adalah makhluk yang hanya menyuguhkan keburukan dan hanya keburukan saja. Jadi yang sempurna baik adalah malaikat muqarrab, sedang yang sempurna jahat adalah setan yang terkutuk. Sementara itu manusia adalah makhluk yg dari sananya mempunyai potensi untuk baik atau buruk. Kadang ia melakukan keburukan, maka saat itu dia bersama kelompok setan. Kadang juga ia melakukan kebaikkan, dan saat itu dia bersama para malaikat. Setiap manusia dapat kembali kepada setan, atau malaikat, karena secara primordial dia mampu menerima segala pengaruh. Dari potensi, ke aktualisasi, dan dari aktulisasi atau aktifitas ada pengaruh ke dalam hati, sehingga situasi hati dapat berubah-ubah. Kalau amalnya itu berupa kebaikkan, maka dia menaruh kebersihan, kejernihan dan ketenangan hati yang dapat membuatnya lebih mudah menerima ilham malaikat. Sebaliknya, amal buruk menaruh kegelapan dan kesuraman dalam hati sehingga dia lebih cenderung menerima waswas dan bisikan setan.

Rasulullah SAW bersabda,"Wahai umat Muhammad, ingatlah selalu Muhammad dan keluarganya di saat suka maupun duka, agar dengannya Allah menolong malaikat-malaikat (yang menjaga kalian) atas setan-setan yang menjurus kalian. Sebab setiap orang didampingi malaikat di sebelah kanannya yang selalu mencatat kebaikkannya, dan malaikat di sebelah kirinya yang selalu mencatat keburukannya, sebagaimana ia juga diganggu oleh dua setan kiriman iblis yang selalu menggodanya..

Jika dua setan itu membisik hatinya, lalu dia mengingat Allah dan mengucapkan la hawla wala quwwata illa billah al'aliyyil 'adziim, wa shalallahu ala muhammadin wa alihi (tiada daya ataupun kekuatan kecuali bagi Allah yang Maha Tinggi lagi Agung, salawat Allah atas Muhammad dan keluarganya), maka kedua setan itu pun lari menjauh, mereka mendatangi iblis dan mengeluh,' kami telah berupaya, namun tetap tidak berpengaruh' mereka terus membisikkkan hingga (mencoba menginspirasikan) seribu macam kedurhakaan, tiap kali mereka melemparanya, dia menyebut Allah dan bersalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci, mereka tidak mendapatkan jalan atau bahkan salah lagi atasnya, lalu mereka berkata kepada (tuan mereka) iblis,' tiada selainmu untuknya, engkau bisa membujuknya dengan prajurit-prajurit kawakanmu sampai kau menang dan menjerumuskannya.' Iblis pun turun tangan bersama serdadunya.

Allah segera berfirman kepada para malaikatnya,' itu iblis mau menjurus hambaku si fulan atau fulanah berikut serdadunya, maka lekaslah bunuh mereka!' Rastusan ribu malaikat pun turun memerangi setan-setan terkutuk, masing-masing menunggangi kuda dari api, membawa pedang-pedang, ketapel api, panah-panah, dan semua perlengkapan senjata yang terbuat dari api. Mereka terus memerangi hingga akhirnya iblis tertangkap, sedang di hadapannya segala macam senjata para malaikat yang siap menghunusnya, tanpa daya dia berkata,' Wahai Tuhan, janji-Mu, Engkau telah menangguhkan umurku sampai waktu yang ditentukan.' Allah berfirman kepada para malaikat,' Aku berjanji untuk tidak mematikannya, namun aku tidak berjanji untuk tidak menggencatnya dengan senjata, hukuman, azab, dan kepedihan, maka hantamlah dia dengan senjata kalian, karena sesungguhnya aku takkan mematikannya.'

Setelah selesai, iblis ditinggal dengan penuh luka, kesakitan, matanya bengkak menangisi dirinya dan anak-anak yang tealh gugur terbunuh. Tiada yang dapat mengobati lukanya selain suara kekafiran orang-orang musyrik.'"

Kalau hamba itu tetap taat kepada Allah dan bersalawat kepada Muhammad dan keluarganya, maka luka-luka itu tetap melekat pada diri iblis. Namun kalau hamba itu khilaf dan terjatuh pada maksiat dan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan Allah yang Maha Tinggi lagi Mulia, maka luka-luka iblis itu pun sembuh dan dia menjadi kuat kembali, dia akan tunggangi orang itu, dia akan kekang dan kendalikan, lalu dia naik ke atas punggungnya, setelah itu dia turun dan menaikkan setan-setan dari anak buahnya sambil berkata kepada teman-temannya." tidaklah kalian ingat apa yang telah menimpa kami gara-gara orang ini? Lihatlah betapa hina dan tunduknya dia terhadap kami sekarang, hingga setan ini dapat menungganginya."

Rasulullah SAW melanjutkan,"jadi jika kalian ingin menetapkan bengkak mata, dan luka-luka pada diri iblis, maka upayakan supaya selalu taat dan mengingat Allah serta bersalawat atas Muhammad dan keluarganya. Kalau kalian tidak begitu, maka kalian menjadi tawanan yang akan ditunggangi oleh para pendurhaka itu."1

Catatan kecil :
Al-Bihar, jil, 60, hal. 271, riwayat dari Imam Hasan al-askari, yang terdapat dalam Tafsir al-Mansub Ilayah, hal. 159.
Perjumpaan dengan Iblis, karya Muhammad Syahir
Categories: ,

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar ria ^^

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!